Selasa, 03 November 2009

Surabayaku

Terlindung di balik bayangan sebuah pohon tua yang miring berdiri di pinggir jalan
Berlindung dari terik panas matahari yang seakan membakar kota ini
Debu-debu berterbangan terhempas laju kendaraan yang melewatiku
Peluh membasahi wajah dan sekujur tubuh ... uuuufffffhhhh

Kutatap mata metropolitan yang memerah siang ini
Dan ku tanyakan padanya..."Apa yang terjadi dengan kota ini ?"
Semua seperti ga peduli dengan apa yang terjadi

Anak-anak kecil yang kurus tersebar di perempatan
Menjadikan haknya hanya mimpi belaka
Pedagang kaki lima yang berlarian sibuk memberesi dagangannya
Tergusur kaki-kaki peradaban yang semakin timpang
Bunyi klakson yang ga pernah berhenti memekakan telinga
Menambah panasnya kota ini

Surabayaku ... akankah kau kembali terlindungi seperti dulu
Saat aku bisa memainkan bola di lapangan kosong yang kini menjadi gedung bertingkat
Surabayaku ... akankah kau menjadi penyejukku lagi
Saat pohon-pohon besar kini terganti dengan tiang-tiang papan reklame
Surabayaku ... apa yang dilakukan penguasa padamu
Saat yang hitam diputihkan dan yang putih dihitamkan

Aku hanya bisa mealkukan apa yang kubisa untukmu
Menjagamu dari tangan-tangan yang akan mengotorimu
Aku lukiskan gambar-gambar keindahanmu di dinding-dinding kota
Agar kau tak kelihatan kumuh dengan poster-poster yg mengotorimu
Semoga wajahmu tak lagi sekusut jalan-jalanmu
Saat kau memandang lukisan-lukisan indah di dinding






ANARKI BIRU for MURAL and GRAFFITY

Tidak ada komentar: