Senin, 24 Maret 2014

Ketika Senja


Tatap matamu arungi jiwamu,dihadapmu kutundukan senyumku. Inginku jelajahi semesta,menembus angkasa hanya bersamamu. Kugenggam jemari lentik,kupeluk tubuh penuh kehangatan. Airmatamu membasuh jiwa,yang tidaklah memahami cinta.

Pelan kuangkat dagumu,memberanikan memandang paras cantikmu. Kuusap airmata di pipi,dan kukecup keningmu. Jangan kau takut perempuan,aku bukanlah belati yang melukai. Tapi aku juga bukan malaikat,yang melindungimu.

Aku hanya senyum,yang kan selalu memberimu mawar. Aku hanya damai,yang akan selalu disampingmu. Dekap tubuhku lepaskan semua di dadaku. Rasakan kedamaian dan tersenyumlah.

Kamu terlalu hebat untuk menangis,cepat tersenyumlah agar tak ada yang tahu kau bersedih. Ini rahasia antara kau dan aku,biarlah senja kan menyembunyikan kisah ini.

Biarlah snjenak jingga menenggelamkan amarah. Mengikis kesedihan menaburkan kerlip bintang di awal malam. Nikmati saja yang tersaji, esok kan hadirkan senyuman.